PEMELIHARAAN MESIN DAN FASILITAS PRODUKSI
10.1 Tujuan Pemeliharaan (Maintenance purposes)
Menurut
Setiawan (2008) kata pemeliharaan tidak asing lagi dalam sebuah operasional,
dimana prinsip dalam suatu pabrik yaitu melakukan pemeliharaan (maintenance)
lebih murah di bandingkan perbaikan (repair). Pemeliharaan adalah suatu
kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk merawat suatu barang dalam, sehingga produk yang di simpan di gudang memiliki masa
pakai yang panjang sampai di gunakan kembali untuk di produksi. Sedangkan
menurut Corder,Antony, dan K.Hadi (1992) bahwa umumnya setiap produk yang
dihasilkan oleh manusia tidak ada yang tidak mungkin rusak, namun usia
penggunaannya yang diperpanjang sehingga meminimalisir perbaikan terhadap suatu
barang tersebut. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan dan
perawatan mesin di gudang untuk digunakan dalam proses produksi.
Menurut
Daryus (2008) bahwa tujuan pemeliharaan mesin yang utama dapat di definisikan
sebagai berikut:
- Untuk memperpanjang kegunaan asset,
- Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
- Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu,
- Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Sedangkan Menurut Assauri (2004) tujuan pemeliharaan
yaitu :
- Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi,
- Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu,
- Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar
batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut,
- Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
- Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja
- Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi - fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
perusahaan yaitu tingkat keuntungan ( return on investment ) yang
sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
Adapun tujuan pemeliharaan menurut pendapat
ahli luar negeri yaitu Corder (1992), suatu pemeliharaan yang terutama dapat
didefinisikan sebagai mana dijelaskan berikut ini:
1. Bisa digunakan untuk perpanjangan usia
kegunaan aset berharga seperti (diantaranya yaitu adalah seperti: Setiap bagian
dari suatu tempat kerja,bangunan, dan seisinya beserta lain sebagainya.
2. Dapat menjamin ketersediaan peralatan yang
lebih optimum yang dapat dipasangkan untuk produksi (maupun jasa) dan juga dapat menghasilkan
laba investasi (return of investment)
semaksimum yang lebih memungkinkan.
3. Dapat menjamin kesiapan keoperasionalan dari
keseluruhan peralatan yang digunakan dalam kegiatan darurat disetiap waktu
kegunaannya, misalkan pada suatu unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan dari
segi keselamatan dan lain-lain sebagainya.
4. Harus dapat menjamin keselamatan orang-orang
yang akan menggunakan sarana yang
digunakan tersebut.
10.2 Cara-cara
Pemeliharaan
Menurut pendapat Prawirosentono
(2001,p.305), cara pemeliharaan mesin dan fasilitas produksi antara lain:
1.
Keamanan Mesin dan Operator
Untuk setiap mesin atau perangkat sudah ada
ketentuan mengenai karakteristik mesin atau perangkat tersebut. misalnya
temperatur, air dan angin tidak boleh melebihi standar yang sudah ditentukan .
1.
Kelancaran mesin
atau perangkat.
Pemberian minyak pelumas secara teratur dan
pemeriksaan mesin serta peralatannya secara berkala bertujuan agar dapat
menjaga kelancaran mesin, sehingga proses produksi berjalan lancar.
2.
Mutu produk.
Menjaga mutu produk bertujan untuk selalu
dapat memenuhi criteria kualitas dengan merendahkan kualitas produk
serendah-rendah mungkin.
Sedangkan menurut pendapat assauri (2004.P.98)
digolongkan:
1. Inspeksi.
Yang merupakan
aktivitas pengecekan pada peralatan atau fasilitas pabrik setelah itu membuat
laporan hasil pengecekan.
2. Kegiatan teknik
Aktivitas pengetesan atas fasilitas pabrik yang dibeli.
Dan ditambahkan oleh Corder (1992) cara
memelihara mesin dan alat produksi dapat dilakukan dalam dua bentuk
pemeliharaan yang telah dijadwalkan, yaitu
(plannend maintenance), (unplanned maintenance), pemeliharaan genting
(breakdown maintenance). Tujuannya adalah untuk mencegah beberapa kendala dalam
produksi dan juga pencegahan kerusakan yang lebih parah.
Jenis-jenis
Pemeliharaan
1.Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu
kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga
dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih
tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat
mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan
peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:
- Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara
teratur, misalnya penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
- Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi
atau volume produksi tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km,
atau mesin bekerja selama 500 jam.
- Berdasar kesempatan, yaitu
pemeliharaan yang dilakukan
apabila ada kesempatan untuk itu, misalnya pada jam kerja
istirahat, atau hari libur.
- Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan
kondisi fasilitas produksi, misalnya penggantian kampas
rem mobil apabila telah mencapai ketebalan tertentu.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena
kegunaannya sangat efektif dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang
termasuk dalam critical unit, yaitu peralatan atau fasilitas yang membahayakan
kesehatan dan keselamatan kerja, mempengaruhi produk yang dihasilkan, dapat
menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi, dan apabila modal yang ditanam
untuk fasilitas ini relatif rebih mahal.
2.CorrectiveMaintenance,
Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas
produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
- Sumber:
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/pemeliharaan-maintenance.html