Strategi Proses
9.1 Tujuan Pemelihan Proses
Menurut
Soentoro (2000,p1) dalam bukunya cara mudah belajar Manajemen Operasi bahwa
dari Perkembangan dari konsep manajemen produksi yang menyangkut masalah Proses
Operasi. Operasi (operation) merupakan proses transformasi dari input menjadi
output yang mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan inputnya pendapat
tersebut di dukung oleh Subagyo (2000) dan lebih dari itu menurut Heizer J dan
Render B (2005,p332) strategi proses (process strategy) atau
strategis transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah
sumber daya menjadi barang dan jasa.Jadi tujuan strategi proses adalah
menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari
pelanggan dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan
manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan berdampak jangka panjang terhadap
efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang
diproduksi.
9.2 Jenis Proses Produksi
Semua barang atau jasa dibuat dengan
menggunakan beberapa variasi pada satu dari empat strategi proses: (1) fokus
pada proses, (2) fokus berulang, (3) fokus pada produk, dan (4) mass
customization informasi ini saya dapatkan dari sumber (wordpress.com/2012/11/06/soft-skill-manajemen-produksi)
dan ini sama menurut Heizer J dan Render B dalam bukunya tentang manajemen
operasi (2005,p332-340)
1.Fokus pada Proses
(process focus) adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di
sekitar proses-proses untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi
keragamannya tinggi pada tempat yang disebut “job shop”.
2.Fokus Berulang
(repetitive focus) adalah proses produksi yang menggunakan modul yang
berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah
dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam proses yang kontinu.
3.Fokus pada Produk
(product-focused) adalah fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling produk,
sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah.
Proses ini juga disebut proses kontinu sebab mempunya lintasan produksi yang
sangat panjang dan kontinu.
4.Fokus Kustomisasi (mass
customization) Massal adalah pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah. Namun,
kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi juga bagaimana
secara ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan
menginginkannya dengan tepat.
Perusahaan tidak
terlepas dari proses produksi dalam
melaksanakan kegiatan usahanya . oleh karena itu perusahaan berusaha agar
proses produksi bisa dilaksanakan dengan baik , ekonomis, serta mencegah
timbulnya hambatan terhadap kegiatan operasi perusahaan. Berbagai definisi dari
para ahli luar negeri mengenai proses produksi, antara lain Aquilano (2001,p8)
mengatakan bahwa proses produksi adalah sistem yang menggunakan
sumber daya untuk mengubah input menjadi beberapa output yang diinginkan dan
sementara itu Jay Heizer dan Barry Render, (2000) mereka sepakat
mengenai proses produksi ialah penciptaan suatu
barang untuk tujuan dan jasa.
Lebih
dari itu pendapat yang lebih luas mengenai defenisi produksi
adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin,
bahan-bahan, dana) yang ada dikemukakan oleh Sofyan
Assauri (2004, p75) dan masih menurut Sofyan Assauri (2004,p75) tentang Proses
produksi terus-menerus adalah proses produksi yang menggunakan mesin dan
peralatan yang dipersiapkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu yang
lama/panjang, tanpa mengalami perubahan untuk jenis produksi yang sama.
Pendapat Sofyan Assauri ini di dukung oleh T. Hani Handoko (2000, p122),
Sukanto (2000, p13) Proses produksi yang terus-menerus adalah proses produksi
yang memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti
serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya.
9.3 Ciri Tiap Proses produksi
Adapun
sifat-sifat atau ciri-ciri proses produksi menurut Heizer J dan Render B
(2005,p34) yang fokus pada proses ialah:
a. Menghasilkan produk dalam jumlah kecil dan variasi
tinggi
b. Peralatan yang digunakan memiliki fungsi umum
c. Operator memiliki keterampilan umum dan luas
d.Terdapat banyak panduan kerja, karena setiap
pekerjaan berubah
e. Persedian bahan baku relatif tinggi dibandingkan
nilai produk
f. Barang setangah jadi tinggi dibandingkan output
g. Unit bergerak berlahan dalam pabrik
h. Barang jadi biasanya diproduksi sesuai pesanan dan
tidak disimpan
i.Urutan penjadwalan rumit dan memperhatikan
keseimbangan antara ketersediaan persediaan, kapasitas, dan pelayanan pelanggan
j.Biaya tetap cenderung dan biaya variabel tinggi
k.Anggaran, biasanya dilakukan sesuai dengan
pekerjaan, diperkirakan sebelum melakukan pekerjaan, tetapi hanya deketahui
setelah pekerjaan selesai
Sifat-sifat atau
ciri-ciri dari proses produksi yang terputus fokus berulang ialah:
a. Pada jangka panjang, biasa nya produk yang
terstandarisasi dengan beberapa pilihan, dihasilkan dari modul yang ada.
b. Peralatan bantu khusus digunakan di lini perakitan
c.Karyawan dilatih seadanya
d. Operasi yang berulang mengurangi pelatihan dan
perubahan dalam panduan kerja
e.Diterapkan teknik pengadaan JIT
f.Diterapkan teknik persediaan JIT
g. Pergerakan unit diukur dalan satuan jam dan hari
h. Barang jadi diproduksi sesuai dengan peramalan
berkala
i.Penjadwalan didasarkan pada pengembangan beragam
model dari modul-modul peramalan
j.Biaya tetap tergantung pada fleksibilitas fasilitas
k.Biaya biasanya
diketahui karena pengalaman sebelumnya
Sifat-sifat atau
ciri-ciri dari proses produksi yang terputus fokus pada produk ialah:
a.Menghasilkan produk dengan jumlah besar dan variasi
rendah
b.Peralatan yang digunakan memiliki fungsi khusus
c.Operator memiliki keterampilan yang tidak terlalu
luas
d.Pesanan kerja dan panduan kerja sedikit, karena
mereka terstandarisasi
e.Persediaan bahan baku relatif rendah dibandingkan
nilai produk
f.Barang setengah jadi rendah dibandingkan output
g.Ditandai dengan pergerakan unit yang cepat
h.Barang jadi biasanya diproduksi sesuai dengan
peramalan dan disimpan
i.Penjadwalan biasanya sederhana, dan menetapkan satu
tingkatan laju output tertentu yang memenuhi peramalan penjualan
j.Biaya tetap cenderung tinggi dan biaya variabel
rendah
k.Karena biaya tetap tinggi, biaya biasanya sangat
tergantung kepada utilisasi kapasitas
Dan sifat-sifat
atau ciri-ciri dari proses produksi yang Mass Customization ialah :
a.Menghasilkan produk dalam jumlah besar dan variasi
tinggi
b.Pergantian perkakas dan peralatan yang fleksibel
c.Operator yang fleksibel dilatih untuk kustomisasi
jika diperlukan
d.Pesanan khusus membutuhkan banyak panduan kerja
e.Persediaan bahan baku relatif rendah dibandingkan
nilai produk
f.Barang setengah jadi diturunkan dengan penerapan
JIT, kanban, dan lean production
g.Barang bergerak dengan cepat dalam fasilitas yang
ada
h.Barang jadi diproduksi sesuai dengan pesanan
i.Penjadwalan yang canggih dibutuhkan untuk mengatasi
pesanan khusus
j.Biaya tetap cenderung tinggi,tetapi biaya variabel
rendah
k.Biaya tetap tinggi, dan biaya variabel yang dinamis
menjadikan anggaran merupakan tantangan
9.4 Proses Dalam Sektor Jasa
Interaksi dengan
pelanggan sering memberikan pengaruh buruk pada kinerja proses. Tetapi sebuah jasa,
secara ilmiah menyiratkan adanya kebutuhan interaksi dan kustomisasi. Mengenali
keinginan unik pelanggan cenderung menjadi mala petaka bagi sebuah proses,
semakin seorang manajer mendesain prosesnya untuk memenuhi persyaratan khusus
ini, maka sebuah proses akan menjadi semakin efektif dan efisien dan Menurut
Zeithmal dan Bitner(2009), “ proses dalam sektor jasa adalah seluruh kegiatan
yang meliputi aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan merupakan produk fisik atau
konstruksi, umumnya dikonsumsi sekaligus pada saat diproduksi dan memberikan
nilai tambah dalam berbagai bentuk seperti kenyamanan, hiburan, ketepatan
waktu, kemudahan dan kesehatan, yang pada dasarnya tidak berwujud
9.5 Proses Re-Engineering
Rekayasa
ulang (process reenginering) adalah proses pemikiran kembali dan mendisain
ulang bisnis secara radikal untuk membawa peningkatan kinerja secara dahsyat.
Hal ini dilakukan karena kedinamisan yang ada dimana konsumen, teknologi,
maupun bauran produk berubah. Yang penting proses ini memusatkan perhatian pada
perbaikan secara dasyatdalam hal biaya, waktu dan nilai konsumen informasi yang
didapatkan dari (id.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Reengineering), dan
menurut penjelasan dari Hammer M dan Stanton S (1995,p3) rekayasa ulang proses
(Proces reengineering) adalah proses pemikiran kembali dan mendesain ulang
proses bisnis secara radikal untuk membawa peningkatan kinerja secara dahsyat.
9.6 Proses Produksi Ramah Lingkungan
Banyak perusahaan menemukan kesempatan dalam proses
produksi yang dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Aktivitas-aktivitas ini meliputi pemusatan perhatian pada permasalahan seperti
penggunaan sumber daya yang efisien, pemgurangan limbah produk sampingan,
pengendalian buangan kendaraan, dan daur ulang(http://dasion1957.wordpress.com/2012/09/27/msdm-yang-ramah-lingkungan-perlu-keseimbangan/).
Contoh Studi Kasus
Kasus 1 Panasonic
PT. Panasonic Gobel Indonesia melancarkan dua
strategi jitu menuju perusahaan ramah lingkungan pada 2018 yaitu inovasi
teknologi ramah lingkungan dan inovasi bisnis ramah lingkungan. Inovasi
teknologi ramah lingkungan seperti meluncurkan produk-produk elektronik dengan
menggunakan materi daur ulang dan teknologi terbaru Panasonic untuk menekan
emisi CO2. Inovasi bisnis ramah lingkungan yaitu mengurangi berbagai hal yang
merugikan lingkungan seperti mengimplementasikan produksi daur ulang dan
meminimalisir sampah.
Panasonic juga menyemat beberapa fitur mutakhir
seperti teknologi Inverter, Econavi dan Nanoe-G pada produk-produknya yaitu AC,
kulkas dan mesin cuci. Teknologi Inverter mampu mengurangi konsumsi listrik
bila adanya aktivitas pendinginan yang berlebih dan terlalu lama sehingga
memastikan pencegahan pemborosan listrik dan menghindari konsumsi energi. Fitur
Nanoe-G mengeluarkan ion-ion melalui AC untuk melumpuhkan virus dan bakteri
yang bersarang di perangkat rumah.
. Kesimpulan
1. Strategi
proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah pendekatan
organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi
proses adalah untuk menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan
biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka
panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas, biaya, dan
kualitas barang yang diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan
ditentukan pada saat keputusan proses ini, beberapa variasi pada satu dari
empat strategi proses: (1) fokus pada proses, (2) fokus berulang, (3) fokus
pada produk, dan (4) mass customization.