6.2 Definisi Perencanaan Agregat
Menurut informasi bahwa perencanaan agregat
sangat diperlukan karena perencanaan merupakan langkah awal penentu kesuksesan
suatu perusahaan maka banyak definisi mengenai Perencanaan Agregat.
Perencanaan
agregat menurut Schorder (1989,p.323) adalah pengimbangan antara pasokan
(suplai) dan permintaan akan keluaran (output) di dalam jangka waktu menengah,
sampai dengan lebih kurang 12 bulan ke depan. Schroeder.1989.OPERATIONS
MANAGEMENT, Third Edition Making in The Operations Functions.Jakarta:Penerbit
Erlangga
Perencanaan agregat adalah jangka
menengah untuk jangka waktu dua tahun ke depan digunakan dalam semua kerangka
kerja rencana jangka panjang. Seberapa jauh periode ke depan akan menunjukkan
jenis usaha bisnis yang dilakukan dan karakter pasarnya. Untuk beberapa
perusahaan, periode perencanaan agregat tidak akan lebih dari enam bulan
kedepan. Terry Hill (2000.p,89) Hill.2000.The essence of Operations Management.yogyakarta:ANDI
Perencanaan agregat adalah
“gambaran besar” pendekatan untuk jangka menengah sementara penawaran
perencaaan strategis dengan operasi
jangka panjang fasilitas dan sumber daya, perencanaan agregat dengan penawaran
mengembangkan cara-cara untuk memanfaatkan fasilitas tersebut dan sumber daya.
(Kachru,2009,p.321) Upendra Kachru.2009.Production and Operations Management.India:Excel
Books
Agregate planning is a process
that follows capacity planning and it uses medium range forecast. That plans do
nots neccessarily have to be detailed as to provide specific instrustions for
daily or weekly operations such as loading, sequencing, expediting and
dispatching (pannerselvam,2006,p.239) R.Pannerselvam.2006.Production and Operations Management.PHI
Learning Pvt.Ltd
Perencanaan agregat merupakan
suatu proses yang mengikuti perencanaan kapasitas dan menggunakan perkiraan
jarak menengah. Bahwa rencana yang miskin perlu harus rinci untuk memberikan
instruksi khusus untuk harian atau mingguan operasi seperti pemuatan,
pengurutan, mempercepat dan pengiriman.
Sedangkan menurut Render (2004 :
114) Perencanaan Agregat merupakan sebuah pendekatan untuk menentukan kuantitas
dan waktu produksi pada jangka menengah (3 hingga 18 bulan kedepan). Selain
itu, menurut Welhrich (1995 : 20) Perencanaan adalah pengambilan keputusan.
Perencanaan merupakan upaya pemilihan arah tindakan yang diambil suatu
perusahaan dan setiap departemen. Dalam pencapaian tujuan perusahaan yang efektif
dan efisien diperlukan perencanaan yang baik sebagai dasar atas aktivitas
produksi. Dan menurut Bedworth (1982 : 138) Perencanaan Agregat merupakan
proses perencanaan yang dibuat untuk memenuhi total permintaan dari seluruh
elemen produksi dan jumlah tenaga kerja yang di butuhkan.
Di
pihak lain, banyak juga pendapat lain mengenai perencanaan agregat diantaranya
menurut ahli dalam negeri, Nasution (2006 : 66) berpendapat bahwa Perencanaan
Agregat merupakan suatu perencanaan produksi untuk menentukan berapa unit
volume produk yang hasil diproduksi setiap periode bulannya dengan menggunakan
kapasitas maksium yang tersedia. Handoko (1984,p.234) mengatakan bahwa perencanaan agregat adalah proses
perencanaan kuantitas dan pengaturan waktu keluaran selama periode waktu
tertentu melalui variabel-variabel tingkat produksi, karyawan, persediaan dan
variabel. Sedangkan Herjanto (1991,p.193-194) perencanaan agregat merupakan
jantung dari perencanaan jangka menengah. Tujuan dari perencanaan agregat untuk
mengembangkan suatu rencana produksi secara menyeluruh yang fisibel dan
optimal. Bagian dari sistem perencanaan produksi yang lebih besar, sehingga
pemahaman mengenai keterkaitan antara rencana beberapa faktor internal dan
eksternal merupakan sesuatu yang berguna (Prasetya,1990,p.100-101).
Dari
sekian banyak definisi, saya menyimpulkan bahwa perencanaan agregat merupakan
hal pokok yang harus kita mulai dalam memulai suatu produksi dengan proses
kuantitas produk dan pengaturan periode waktu tertentu.
6.2 Strategi Perencanaan Agregat
Ketika
membuat sebuah rencana agregat, kita harus mengetahui strategi perencanaan
agregat, diantaranya agregat pilihan permintaan dan pilihan kapasitas.Agregat
pilihan permintaan dan pilihan kapasitas termasuk kedalam strategi murni.
Berikut penjelasannya.
1.
Tipe
strategi pilihan kapasitas
Sebuah
perusahaan dapat menentukan pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:
ð
Mengubah
tingkat persediaan. Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama perioda
permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa datang. Jika
strategi tersebut dipilih, maka biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan,
asuransi, penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang di investasikan akan
meningkat. Biaya-biaya tersebut pada umumnya berkisar 15% hingga 40% dari nilai
sebuah barang setiap tahunnya. Pada sisi lain, ketika perusahaan memasuki masa
dimana permintaan terus meningkat, maka kekurangan yang terjadi dapat
mengakibatkan penjualan yang hilang disebabkan lead-time yang lebih panjang dan
pelayanan pelanggan yang lebih buruk.
ð
Meragamkan
ukuran tenaga kerja dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan.Ini
diberlakukan untuk menyesuaikan tingkat produksi. Bagaimanapun seiring karyawan
baru memerlukan pelatihan, dan rata-rata produktivitas menurun untuk sementara
sehingga mereka menjadi terbiasa. Pemberhentian atau PHK, tentu saja menurunkan
moral semua pekerja dan dapat mendorong ke arah produktivitas yang lebih
rendah.
ð
Meragamkan
tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong. Terkadang tenaga kerja dapat
di jaga tetap konstan dengan meragamkan waktu kerja yang bermacam-macam,
mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah dan menambahi jam kerja
saat permintaan naik. Sekalipun begitu ketika permintaan sedang tinggi,
terdapat keterbatasan seberapa banyak lembur yang dapat dilakukan. Upah lembur
memerlukan lebih banyak uang, dan terlalu banyak lembur dapat membuat titik
produktivitas pekerja secara keseluruhan merosot. Lembur juga dapat menyiratkan
naiknya biaya overhead yang diperlukan menjaga agar fasilitas dapat tetap
berjalan. Disisi lain, pada saat permintaan menurun, perusahaan harus menyerap
waktu kosong pekerja yang biasanya merupakan proses yang sulit.
ð
Subkontrak.
Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan
subkontrak pekerjaan selama perioda permintaan tinggi. Bagaimanapun subkontrak,
memiliki beberapa kekurangan. Pertama, mungkin mahal; kedua, membawa resiko dengan
membuka pintu klien bagi pesaing. Ketiga, seringkali susah mendapatkan pemasok
subkontrak yang sempurna, yang selalu dapat mengirimkan produk bermutu tepat
waktu.
ð
Penggunaan
karyawan paruh waktu. Karyawan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja
tidak terampil. (Herjanto,pp.194-197)
1.
Tipe
strategi pilihan permintaan
Dasar
pemilihan permintaan adalah sebagai berikut:
ð
Mempengaruhi
permintaan. Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba untuk
meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan potongan
harga. Contoh : AC pendingin udara paling murah dijual pada waktu musim dingin.
Bagaimanapun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga
tidak selalu mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.
ð
Tunggakan
pesanan selama perioda permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah pesanan yang
diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk
dipenuhi pada saat itu. Jika pelanggan mau menunggu tanpa kehilangan kehendak
baik merekaa ataupun pesanannya, tunggakan pesanan adalah strategi mungkin
untuk dijalankan. Banyak perusahaan melakukan tunggakan pesanan, tetapi
pendekatan tersebut sering mengakibatkan hilangnya penjualan.
ð
Bauran
produk yg counterseasonal. Suatu teknik penghalusan yg secara luas digunakan
para manufaktur adalah mengembangkan sebuah bauran produk yg terdiri dari barang counterseasonal. Contoh
perusahaan yg keduanya: tungku perapian dan alat pendingin atau mesin pemotong
rumput dan peniup salju. Bagaimanapun,perusahaan yg mengikuti pendekatan tsb
dapat mendapati diri mereka terlibat den gan produk di luar target pasar
mereka. https://www.academia.edu/7582594/Pengertian_Perencanaan_Agregat
6.3 Metode untuk Perencanaan
Agregat Pola Produksi
1. Pola/Kebijakan
Produksi
Pola produksi menyangkut
masalah mengenai pendistribusian produksi untuk masa produksi tertentu
(biasanya satu tahun) ke dalam periode yang lebih kecil (misalnya tengah tahunan,
triwulan atau bulanan).
Pola produksi diperlukan
perusahaan yang sering kali mengalami fluktuasi penjualan produk yang berakibat
berfluktuasinya persediaan awal dan persediaan akhir produk.
Ada tiga macam pola/kebijakan
produksi yang dikenal, yaitu:
a) Pola produksi konstan.
Yaitu distribusi produk dari
tahunan ke bulanan yang relatif sama besar (konstan) setiap bulannya. Dengan
pola seperti ini, maka akan terdapat atau terjadi persediaan. Dengan adanya
persediaan, maka kekurangan dan kelebihan penjualan akan diseimbangkan oleh
kelebihan dan kekurangan persediaan yang dimiliki.
Contoh:
· Jumlah
produksi setiap bulan sebanyak 1.500 unit.
· Misalnya,
Bulan Juni terjual sebanyak 1.350 unit, berarti perusahaan memiliki persediaan
sebanyak 150 unit.
· Bulan
Juli perusahaan mampu menjual sebanyak 1.600 unit, padahal perusahaan hanya
memproduksi sebanyak 1.500 unit. Kekurangan barang produksi ditutupi atau
diseimbangkan dari persediaan bulan sebelumnya (150 unit), berarti perusahaan
masih memiliki persediaan sebanyak 50 unit.
· Dan
seterusnya, kekurangan atau kelebihan barang penjualan diseimbangkan oleh
kelebihan atau kekurangan persediaan, kecuali untuk keadaan tertentu, misalnya
saat terjadi permintaan besarbesaran.
b) Pola produksi bergelombang.
Yaitu distribusi produk
tahunan ke bulanan, dengan jumlah produksi dari bulan ke bulan tidak sama besar
tergantung pada besar kecilnya penjualan. Dengan pola produksi demikian, maka
di samping jumlah produk yang diproduksi akan naik turun, juga berakibat pada
kondisi persediaan relatif stabil. Bila penjualan naik maka produksi akan naik pula.
Sedangkan, bila penjualan turun maka produksi akan turun pula.
Contoh:
· Misalnya
jumlah produksi suatu perusahaan sebanyak 1.500 unit dengan persediaan sebanyak
100 unit.
· Bulan
Juni diperkirakan penjualan sebanyak 1.800 unit, maka perusahaan akan
memproduksi sebanyak 1.800 unit.
· Bulan
Juli diperkirakan penjualan sebanyak 1.600 unit, maka perusahaan akan
memproduksi sebanyak 1.600 unit.